Sambutan Para Sepuh

KH Hasyim Muzadi rahimahullah: Ketika dihubungi pada tanggal 1 September 2016 saat makan pagi di Wisma Darussalam Gontor tentang, mengenai pembentukan P2I beliau menyatakan “Yang penting manfaat.”

Prof. Dr K.H. Ma’ruf Amin:”Saya tertarik dengan upaya-upaya pembentukan lembaga yang mempersatukan pengasuh pesantren dalam satu organisasi/pimpinan pusat. Saya kira dengan persatuan ini bisa melakukan gerakan-gerakan  yang bisa memperbesar peran pesantren baik dalam usaha utamanya tafaquh fi din, menyiapkan ulama dan melahirkan  tokoh-tokoh perbaikan dan perubahan dengan upaya pendekatan melahirkan tokoh-tokoh itu dengan pendekatan yang  lebih baik, melakukan langkah Bersama dalam pembinaan, saya juga berharap pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi ummat dengan menjadikan pesantren sebagai pusat kegiatan ekonomi baik di bidnga produksi, keuangan, retail, melalui DPP P2I ini akan lahir suatu optimisasi yang bisa mengkoordinasikan pesantren-pesantren secara lebih lebih besar.”

Maimun Zubair: Ketika Dr. KH Sofwan Manaf dan KH Abdul Kholiq MA –keduanya merupakan inisiator pembentukan P2I– bersilaturahim kepada beliau di kediaman beliau menyatakan: “mulai saja pasti ada manfaatnya.” Kemudian pada tanggal 22 September 2017 lalu ketua P2I Dr. M. Tata Taufik beserta wakil ketua Abdul Kholiq MA bersilaturahim secara khusus berkonsultasi tentang P2I. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan beberapa pesan untuk P2I: ” Pengasuh pesantren itu ada yang sifatnya kolektif dan ada yang perorangan, yang diperlukan adalah organisasi berupa ikatan tanpa harus intervensi ke dalam pesantren, dan diharapkan para pengasuh muda bisa tampil bersatu, ini bagus untuk menjaga keberadaan pesantren ke depan. Cuma di Indonesia yang masih ada pengkajian kitab-kitab kuning, dan harus tetap dipelihara. Di beberapa negara sudah ditinggalkan pengkajian tersebut. Indonesia merupakan negara muslim terbesar yang diakui Dunia. Maka bentuk organisasinya juga berupa ikatan itihad dalam bahasa Arab, saya sudah tua yang muda-muda harus mulai tampil. Organisasi ini akan besar, tidak usah 100% yang bergabung, jika 70% saja dari seluruh pengasuh pesantren yang ada sudah bagus.

Muhamad Ma’shum PP Al-Ishlash Bonowoso: Ketika ditemui ketua P2I di pesantren al-Ishlah Bondowoso menyambut baik kelahiran organisasi Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I). Menurutnya P2I diharapkan bisa memberi andil dalam penyiapan SDM pesantren sehingga pesantren masa depan bisa memiliki SDM yang memiliki kapasitas keilmuan, kapasitas akhlak dan kapasitas kepemimpinan. Menurutnya KIAI itu bisa dipahami sebagai rentetan kapasitas yang terdiri dari K= Kesempurnaan (kama) I=ilmu, dan A= akhlak serta I= imamah (leadership). Jadi kiai adalah cerminan dari kesempurnaan ilmu akhlak dan kepemimpinan. SDM yang dimaksud juga harus CASH: Care And Solidarity for Humanity, artinya harus peduli dan memiliki solidaritas untuk sesama, dan tidak boleh KREDIT: Kurang Rasa Empati Dan Ingin Tersohor